• berita_bg

blog

Garis pertahanan terakhir untuk sistem penggerak otonom di bidang penentuan posisi—IMU

1

Di bidang mengemudi otonom yang berkembang pesat, kebutuhan akan sistem penentuan posisi yang akurat dan andal menjadi semakin mendesak. Di antara berbagai teknologi yang tersedia,Unit Pengukuran Inersia (IMU)menonjol sebagai garis pertahanan terakhir, memberikan akurasi dan ketahanan posisi yang tak tertandingi. Saat kendaraan otonom menavigasi lingkungan yang kompleks, IMU dapat berfungsi sebagai solusi ampuh terhadap keterbatasan metode penentuan posisi tradisional.

Salah satu keuntungan paling signifikan dari IMU adalah tidak bergantung pada sinyal eksternal. Tidak seperti GPS, yang mengandalkan jangkauan satelit, atau peta presisi tinggi, yang mengandalkan kualitas persepsi dan kinerja algoritme, IMU beroperasi sebagai sistem independen. Pendekatan black-box ini berarti bahwa IMU tidak mengalami kerentanan yang sama seperti teknologi penentuan posisi lainnya. Misalnya, sinyal GPS mungkin terhalang oleh jurang perkotaan atau kondisi cuaca buruk, dan peta dengan presisi tinggi mungkin tidak selalu mencerminkan perubahan lingkungan secara real-time. Sebaliknya, IMU menyediakan data berkelanjutan mengenai kecepatan sudut dan akselerasi, memastikan bahwa kendaraan otonom mempertahankan posisi akurat bahkan dalam kondisi yang menantang.

Selain itu, fleksibilitas pemasangan IMU meningkatkan daya tariknya untuk aplikasi mengemudi otonom. Karena IMU tidak memerlukan sinyal eksternal, IMU dapat dipasang secara diam-diam di area terlindungi kendaraan, seperti sasis. Penempatan ini tidak hanya melindungi mereka dari potensi serangan listrik atau mekanis, tetapi juga meminimalkan risiko kerusakan akibat faktor eksternal seperti puing-puing atau cuaca buruk. Sebaliknya, sensor lain seperti kamera, lidar, dan radar rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik atau sinyal cahaya yang kuat, sehingga memengaruhi efektivitasnya. Desain IMU yang kuat dan kekebalan terhadap gangguan menjadikannya ideal untuk memastikan posisi yang andal dalam menghadapi potensi ancaman.

Redundansi yang melekat pada pengukuran IMU semakin meningkatkan keandalannya. Dengan menggabungkan data kecepatan sudut dan percepatan dengan masukan tambahan seperti kecepatan roda dan sudut kemudi, IMU dapat menghasilkan keluaran dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Redundansi ini sangat penting dalam konteks mengemudi otonom, dimana taruhannya tinggi dan margin kesalahannya kecil. Meskipun sensor lain mungkin memberikan hasil penentuan posisi absolut atau relatif, perpaduan data komprehensif IMU menghasilkan solusi navigasi yang lebih akurat dan dapat dipercaya.

Di bidang otonomi, peran IMU tidak hanya positioning. Ini dapat berfungsi sebagai pelengkap penting ketika data sensor lainnya tidak tersedia atau dikompromikan. Dengan menghitung perubahan sikap, arah, kecepatan, dan posisi kendaraan, IMU dapat secara efektif menjembatani kesenjangan antara pembaruan sinyal GNSS. Jika terjadi kegagalan GNSS dan sensor lainnya, IMU dapat melakukan perhitungan mati untuk memastikan kendaraan tetap berada di jalurnya. Fitur ini memposisikan IMU sebagai sumber data independen, yang mampu melakukan navigasi jangka pendek dan verifikasi informasi dari sensor lain.

Saat ini, beragam IMU tersedia di pasaran, termasuk model 6 sumbu dan 9 sumbu. IMU 6 sumbu mencakup akselerometer tiga sumbu dan giroskop tiga sumbu, sedangkan IMU 9 sumbu menambahkan magnetometer tiga sumbu untuk meningkatkan kinerja. Banyak IMU menggunakan teknologi MEMS dan dilengkapi termometer internal untuk kalibrasi suhu waktu nyata, sehingga semakin meningkatkan akurasinya.

Secara keseluruhan, dengan kemajuan berkelanjutan dalam teknologi penggerak otonom, IMU telah menjadi komponen kunci dalam sistem penentuan posisi. IMU telah menjadi garis pertahanan terakhir bagi kendaraan otonom karena tingkat kepercayaannya yang tinggi, kekebalan terhadap sinyal eksternal, dan kemampuan anti-interferensi yang kuat. Dengan memastikan penentuan posisi yang andal dan akurat,IMUmemainkan peran penting dalam pengoperasian sistem penggerak otonom yang aman dan efisien, menjadikannya aset yang sangat diperlukan di masa depan transportasi.


Waktu posting: 11 November 2024